Mengapa Properti Memerlukan Fotografi Profesional

•••••
Facebook
Twitter
LinkedIn
Professional property photographer
Image by Miha Jan Strehovec on Unsplash.

Di rapat pagi ini, salah satu rekan kerja saya minta diberi tahu cara yang baik untuk membujuk pemilik properti yang kami jual agar mereka mau berinvestasi dalam fotografi profesional.

Jadi saya bilang, “OK, memangnya ada penjual yang ngga mau pakai fotografer?”

Aku terkejut saat dia jawab, “Bener! Mereka pikir kalau menyewa fotografer itu cuma buang-buang uang saja. Menurut mereka, agennya yang harus ambil foto.”

Aku rasa bahwa perspektif seperti itu sama sekali tidak masuk akal. Aku bilang, “Kita agen properti, bukan fotografer!” Semua rekan-rekan kerja kami yang hadir mengerti sekali apa maksudku.

Jadi, saya langsung menjalani riset di internet untuk mencari argumen-argumen untuk mengapa mempekerjakan fotografer adalah keputusan yang lebih pintar.

Salah satu artikel yang aku temukan berjudul ‘Back Away From the iPhone and Hire a Photographer’, tertulis oleh Shannon O’Brien di 2013, untuk situs Market Leader. Benar, ini ditulis waktu sebelum kamera smartphone kita sampai secanggih yang bias kita beli sekarang, tapi hal-hal yang tertulis di artikel ini masih saja berlaku sampai tiga tahun kemudian.

Artikel ini mulai dengan sebuah pertanyaan yang sepantasnya kita tanyai kepada penjual yang merasa enggan untuk mempekerjakan seorang fotografer:

Jadi kamu beneran mengambil foto untuk listing lewat iPhone-mu? Hasilnya beagaimana sejauh ini?”

Si penjual menjawab, “Sejujurnya… ngga sebagus yang saya kira.”

“Masa sih? Menurutmu kenapa?”

Ada banyak studi yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kesan pertama klien dengan ketertarikan mereka untuk membeli sebuah properti. Artinya, gambar properti yang mereka lihat, sebagai hal pertama yang mereka lihat dari properti yang mau kamu jual, adalah salah satu hal yang terpenting saat kamu ingin menjual properti.

Menurut Shannon O’Brien dan Wall Street Journal, kita hanya dapat satu kesempatan untuk membuat kesan yang baik. Tanpa foto, kesempatan ini Cuma berlaku untuk dua detik; dengan foto, kesempatan ini diperpanjang menjadi dua puluh detik.

Bahkan dua puluh detik sebenarnya adalah waktu yang pendek, apa lagi untuk menentukan jika si pembeli jadi tertarik atau tidak untuk melihat properti saja. Kalau kamu ingin melihat buktinya, coba saja – lihat di Google Analytics situsmu di listing mana para pengunjung cenderung menghabiskan waktu mereka. Pasti kamu bias lihat sendiri, kalau gambar yang dipakai adalah gambar yang bagus dan profesional, si pengunjung jadi tertarik. Kalau gambarnya asal-asalan, mereka langsung pergi.

Mungkin masih ada penjual yang tidak merasa yakin. Mereka bakal bertanya, “Kenapa aku perlu mengeluarkan biaya lagi untuk fotografer?Bukannya itu tugas agen yang sudah aku sewa?”

Jawabanku sendiri adalah: “Tidak. Sebagai agen, tugas saya adalah mencari pembeli yang tepat untuk sebuah properti, dan membuat proses penjual-belian properti itu semulus mungkin – bukan mengambil foto amatiran. Lagi pula, dibandingkan harga properti yang dijual, biaya yang dikeluarkan untuk seorang fotografer itu kecil sekali, apa lagi kalau hasilnya bias dipakai untuk menjual propertinya.”

Menurut O’Brien, bisa dipikirkan saja: apakah Phil Knight, pendiri Nike, mau pakai iPhone-nya buat mengambil foto-foto murahan sepatu-sepatu Nike untuk iklan mereka?

Kalau sampai sinipun si penjual masih juga enggan, beri tahu saja: Rumah-rumah yang dijual dengan fotografi profesional dilihat 61% lebih sering dan dapat harga lebih tinggi. Si pembeli lebih tertarik untuk menjalankan bisnis dengan seorang penjual yang giat menunjukkan properti mereka dengan baik.

Di setiap bisnis, itu adalah korelasi yang ada dalam alam bawah sadar pembeli. Kalau barang yang dijual terlihat lebih bagus, dan jika pihak pembeli mengeluarkan usaha dan waktu lebih banyak untuk membuatnya, harga barang yang dijual akan terlihat lebih tinggi bagi si pelanggan – apa lagi kalau barang yang dijual berharga jutaan, atau miliaran. Begitulah intinya.

Jadi, kalau kamu, si pembaca, adalah seorang penjual properti, terimalah nasihat kami. Cari seorang fotografer jitu dan bayar dia untuk membuat properti kamu terlihat pantas, agar kita bias pakai hasilnya untuk menjalani pekerjaan kita dengan lancar.

Translated from an original post by Andrzej Barski by Adam Handoko

 

Table of Contents

Related Post

Questions to ask a real estate agent
7 Questions To Ask Your Real Estate Agent
yazan-tabaza-9ybPz06mJf8-unsplash
Kuta Is Airbnb’s Most Searched Winter Destination 2022
Photo of Three Bedroom Villa in Umalas by Seven Stones Indonesia
Where Is Bali Property Heading?

Popular Tags

To maintain our professional standard, we have established strong presence in the center of Jakarta and Bali to serve you better. Visit us at :

Jakarta
Noble House, 9th floor unit 2B
Jl. Dr. Anak Agung Gde Agung, Kav E.4.2 no. 2
South Jakarta – 12950

Bali
Jl. Sunset Road No. 777
Seminyak, Bali – 80361 “

We’re committed to being accessible. Find our offices in Jakarta and Bali, staffed with local experts who understand your unique needs. Also we extend our reach with our collaborative partners.
Seven Stones Indonesia
Jl. Sunset Road No.777, Seminyak, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361
Seven Stones Indonesia Jakarta
Noble House, 9th Floor, Jl. Mega Kuningan Barat, RT.5/RW.2, Kuningan, Jakarta 12950
Monday Co-Working
Jl. Toya Ning II, Ungasan, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali 80361
B Work Bali
Jl. Nelayan No.9C, Canggu, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Show Places
Seven Stones Indonesia
Jl. Sunset Road No.777, Seminyak, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361
Open in Google Map
Seven Stones Indonesia Jakarta
Noble House, 9th Floor, Jl. Mega Kuningan Barat, RT.5/RW.2, Kuningan, Jakarta 12950
Open in Google Map
Monday Co-Working
Jl. Toya Ning II, Ungasan, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali 80361
Open in Google Map
B Work Bali
Jl. Nelayan No.9C, Canggu, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Open in Google Map
×

Geocoding Error Occured.

Tried to Geocode:

Error Type:

Please be sure to follow the tutorial on how to setup the Google APIs required for the Advanced Google Map Widget.

Google Map API Key Tutorial
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.
Name

Andrzej Barski

Director of Seven Stones Indonesia

Andrzej is Co-owner/ Founder and Director of Seven Stones Indonesia. He was born in the UK to Polish parents and has been living in Indonesia for more than 33-years. He is a skilled writer, trainer and marketer with a deep understanding of Indonesia and its many cultures after spending many years travelling across the archipelago from North Sumatra to Irian Jaya.

His experience covers Marketing, Branding, Advertising, Publishing, Real Estate and Training for 5-Star Hotels and Resorts in Bali and Jakarta, which has given him a passion for the customer experience. He’s a published author and a regular contributor to local and regional publications. His interests include conservation, eco-conscious initiatives, spirituality and motorcycles. Andrzej speaks English and Indonesian.

Terje H. Nilsen

Director of Seven Stones Indonesia

Terje is from Norway and has been living in Indonesia for over 20-years. He first came to Indonesia as a child and after earning his degree in Business Administration from the University of Agder in Norway, he moved to Indonesia in 1993, where he has worked in leading positions in education and the fitness/ wellness industries all over Indonesia including Jakarta, Banjarmasin, Medan and Bali.

He was Co-owner and CEO of the Paradise Property Group for 10-years and led the company to great success. He is now Co-owner/ Founder and Director of Seven Stones Indonesia offering market entry services for foreign investors, legal advice, sourcing of investments and in particular real estate investments. He has a soft spot for eco-friendly and socially sustainable projects and investments, while his personal business strengths are in property law, tourism trends, macroeconomics, Indonesian government and regulations. His personal interests are in sport, adventure, history and spiritual experiences.

Terje’s leadership, drive and knowledge are recognised across many industries and his unrivalled network of high level contacts in government and business spans the globe. He believes you do good and do well but always in that order. Terje speaks English, Indonesian and Norwegian.